Created by Aii D.Luffi or Aii
Cicuit
Sembilan buah televisi pengamanan terpasang berurutan,dan layar
menampakkan aktivitas wilayah sekitar yang dihubungan melalui sebuah kamera
kecil dibalik rimbunanan pohon maupun benda-benda yang dapat menyembunyikannya.
Pria itu menyeringai kecil sembari membuka kemeja kerjanya saat perbincangan
tiga ibu-ibu konyol tengah membicarakan keluarganya sendiri masuk ke dalam
layar persegi.
Bertelanjang dada yang terlihat sangat atletis,kedua telapak tangan
bertumpu pada meja dan memperhatikan satu persatu pada monitor tv. Pintu kamar
terbuka,dia menoleh. Suasana hangat merebak dan aroma kopi pekat tercium. Pria
tersebut tersenyum ketika wanitanya semakin dekat dan menyerahkan satu mug
berisi cairan hitam. Menerimanya dengan senang hati lalu menyeruput sedikit.
Si wanita mengawasinya dengan bulu mata lentik,matanya menyalurkan
hasrat cinta yang begitu besar. Membuat hati pria yang ada didepannya
membengkak dan siap meledak. Tak sampai 3 menit,mug itu hampir saja terbanting
di meja,pelakunya malah sibuk mendorong tubuh sang istri hingga ke dinding dan
bibirnya turut serta menempel,memagut,menyatukan dengan bibir manis berpoles
istrinya.
Tangan kotor mencengkram kuat pinggang ramping,naik dan naik meraba apa
yang ada pada lekuk tubuh indah tersebut. Ciuman panas mereka
dalam,basah,menggelitik. Hingga wanita itu terkikik sexy luar biasa,dan siap
untuk merebah ditempat tidur bersama.
“IBU!!!!” satu teriakan kencang dari luar tak mampu menghentikan
segalanya. Dirasa harus berhenti,sang wanita mencoba mendorong kuat dada
seperti dinding beton itu tapi sia-sia. Lelakinya sama sekali belum mau melepas
ciuman indah mereka. Terus menyesapnya sampai-sampai dia harus mengangkat
kepalanya tinggi-tinggi lalu menjijit. Satu jalan keluar,dia menangkup wajah
garang didepannya,melepas koneksi dan saling menatap dalam.
Tuh kan..bibir si wanita bengkak. Merengut,tapi kemudian saling
menertawakan.
“IBU!!!!” si bocah ternyata tidak terima karena ibunya tak kunjung
datang. Apakah kau tak tahu kalau ibumu ini sedang sibuk bersama ayahmu,nak?!
Hampir saja bibir padat itu menempel tapi gagal total.
“nanti..” bisiknya menenangkan telinga si pria. Mengusap dada
telanjangnya,mengecupnya dengan bibir yang basah sampai pria itu mengerang
pendek.
“iya,sayang. Ibu datang!” Tampaknya berat bagi si pria melepas
bidadarinya. Pegangan tangannya pun harus dikoyak dulu,hingga terlepas. Waktu
untuk bermesraan begitu sedikit kali ini.
Mata yang selalu menyiratkan pandangan tajam tersebut berubah layu dan
sinarnya meredup. Kembali pada apa yang ada dipikirannya. Sebuah map hitam
misterius dan menakutkan. Layaknya catatan kematian.
**o0o**
Malam larut yang gelap nan kelam. Rumah luas itu tampak sunyi dan mengerikan
tanpa adanya satu cahaya pun. Sebuah suara dingin menyelinap. Si wanita cantik
memiliki muka putih pucat,seperti hantu. Tengah memeluk putra semata
wayang,mendekap kepala didada,sembari menyenandungkan lagu aneh untuk
menidurkan bayinya. Bukan lagu nina bobo,tapi terdengar mirip dengungan setan.
Sepertinya bocah itu telah terbiasa,ia bahkan mulai memejamkan mata dan
menikmati hangatnya aliran darah sang ibu.
Dia mengecup kening anaknya,sesaat sebelum melebarkan kedua bola mata
karena dicelah pintu kamar yang terbuka sedikit—bayangan seorang pria familiar
muncul menatap tajam ke arahnya. Ia terkesiap,menerima maksud lelaki tersebut
dan mengangguk pelan. SI bocah kembali terjaga ketika merasakan goncangan di
sampingnya. Pandangannya langsung berubah bingung plus mengantuk.
“ayah dan ibu..akan pergi lagi?” tanyanya parau—tak kuasa menahan
kantuk sekaligus kesal. Ibunya memandangnya pilu. Mengecup bibir mungilnya yang
imut dan mengusap sayang rambut lebat keturunan dari suaminya.
“kami akan segera kembali..kau tidur ya? tak perlu cemas,disini aman”
Sang bocah pun mengangguk. Mau apalagi,toh dia juga sudah biasa
sendirian. Serta merta membiarkan orang tuanya pergi saat ia akan tidur.
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar